Jakarta, 10 April 2025 — Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre (UP JAMC) Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta menerima kunjungan studi banding dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kunjungan ini dipimpin oleh Andi Muh. Rasyid, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Wajo, bersama perwakilan dari Komisi I, II, III, dan IV, dan diterima langsung oleh Ifan Mohamad Firmansyah, Kepala UP JAMC BPAD.
Kunjungan ini bertujuan untuk menggali referensi dan pembelajaran terkait optimalisasi pemanfaatan aset milik pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kabupaten Wajo memiliki aset daerah yang cukup banyak, namun belum optimal dari sisi pemanfaatan. Maka dari itu, kami perlu melakukan studi banding agar dapat belajar dan memperbaiki strategi pengelolaan aset kami,” ujar Rasyid.
Studi banding ini terdiri dari dua sesi utama: paparan materi dan diskusi interaktif.
Dalam sesi pemaparan, Laila Latifah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UP JAMC BPAD, menjelaskan berbagai aspek terkait regulasi, struktur organisasi, serta jenis layanan yang tersedia di UP JAMC.
“Layanan kami mencakup Pemanfaatan Sewa, BGS/BSG, KSP, Sewa Titik Reklame, serta Rekomendasi Hak Atas Tanah,” jelas Laila.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendorong optimalisasi seluruh aset daerah untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan. Aset yang dimanfaatkan meliputi tanah, peralatan dan mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta aset tetap lainnya.
“Sebelum 2021, pendapatan dari pemanfaatan aset masih sangat kecil. Namun sejak 2021, melalui strategi yang tepat, pendapatan tersebut meningkat hingga 100 kali lipat,” ujar Ifan.
Ifan juga menegaskan, pengelola aset daerah berperan penting dalam pendayagunaan BMD, selain menjadi kontributor dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah dari pemanfaatan aset, juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga aset tersebut terdaftar dan tercatat dengan baik dalam database yang akurat dan aman.
“UP JAMC BPAD terbuka untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan daerah lain. Kami berharap semakin banyak pemerintah daerah yang menyadari pentingnya aset sebagai potensi besar dalam pembangunan dan pendapatan,” tutup Ifan.