Kepala BKAD Kabupaten Malang : Kami Tidak Sekedar Studi Banding, Kami Ingin Benar-benar Mendapatkan Ilmu




(BPAD, Jakarta) Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, melakukan studi banding dan konsultasi terkait pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) yang dilakukan oleh BPAD Provinsi DKI Jakarta. Dalam kunjungan tersebut juga turut dihadiri Komisi II DPRD Kabupaten Malang beserta jajaran legislatif lainnya, Jumat (16/12).

Kunjungan kerja yang dilakukan oleh jajaran eksekutif dan legislatif dari Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tersebut terkait pengelolaan barang milik daerah sekaligus ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana strategi Pemerintah Daerah terkait pengelolaan BMD dalam penatausahaan aset.

Kunjungan kerja tersebut diterima dan dibuka langsung oleh Sub Koordinator Urusan Penatausahaan Aset Pengguna, Truli Susatyo Dewi mewakili Kepala Bidang Penatausahaan Aset, Ifan M. Firmansyah. “Suatu kehormatan kami menerima kunjungan kerja ini dari Bapak Ibu,” Ucap Truli.


Foto. Kepala BKAD Kab. Malang, Wahyu Kurniati

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi II, Hadi Mustofa menyampaikan bahwa dalam mengelola aset harus dilakukan secara benar, sehingga dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat mengingat barang milik daerah merupakan sumber daya ekonomi yang memiliki peran dan fungsi strategis. “Pengelolaan aset tidak hanya mencakup masalah administasi tapi juga harus dikelola dengan benar sehingga dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan juga nilai tambah,” Kata Hadi Mustofa.

Sementara itu jalannya kunjungan kerja dilanjutkan dengan pemaparan materi dan sesi tanya jawab, Adapun materi yang dipaparkan yakni terkait sejarah BPAD, sistem maupun aplikasi yang dibangun oleh BPAD dalam mendukung pengelolaan BMD hingga materi seputar sensus Barang Milik Daerah.

Pasca materi paparan yang disampaikan, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Kurniati menyampaikan bahwa datang nya jajaran eksekutif dan legislatif ke BPAD Provinsi DKI Jakarta ingin menggali informasi dan mendapatkan ilmu melalui kegiatan hari ini. “Kami tidak sekedar istilahnya studi banding, kami memang ingin benar-benar mendapatkan ilmu melalui kegiatan ini dan tidak akan berhenti sampai disini,” Tutup Wahyu Kurniati.

 

(adt)

 


Kembali ke halaman berita