Jakarta (BPAD_DKI), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sistem e-audit dan whistleblowing system. Kedua sistem tersebut diluncurkan untuk meningkatkan kinerja pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyambut baik diluncurkannya kedua sistem ini. Melalui sistem tersebut pengawasan bisa dilakukan secara terpadu.
"Selama ini pengawasan dilakukan berlapis-lapis. Bagi saya itu justru tidak baik. Sistem elektronik ini saya tunggu-tunggu. Saya senang sekali," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/10).
Menurut Djarot, dengan terlalu banyaknya pengawasan yang dilakukan beberapa instansi akan menghambat perkembangan.
"Kami akan fokus pada pencegahan. Ini upaya kami dalam penyempurnaan dan penguatan sistem. Termasuk e-audit dan aplikasinya yang sudah kami buat," katanya.
Ia menjelaskan, e-audit diberi nama Sistem Informasi Pengawasan (SI INSAN). Sementara whistleblowing system dinamai Sistem Pengaduan Terpadu (SI PADU). Nantinya Si Insan dan Si Padu akan terintegrasi dengan sistem elektronik lainnya yang sudah terbangun seperti e-budgeting, e-planning, e-procurement dan lainnya.
"E-audit ini akan jadi bagian yang tidak dipisahkan dari sistem e-budgeting kami. Kami berharap dengan kemajuan teknologi ini sistem tata pemerintahan di DKI berbasis kepada elektronik," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Zainal menambahkan, sistem e-audit ini mendesak untuk diterapkan mengingat dokumen yang ada di Pemprov DKI Jakarta cukup banyak. Bila dilakukan secara manual, akan sulit dilakukan pengawasan.
"Sementara SI PADU bisa untuk melaporkan pengaduan yang dilihat terkait tindak pidana korupsi," tandasnya.
Sumber: beritajakarta.id
Sumber: beritajakarta.id