JAMC Menyelenggarakan FGD Implementasi Hasil Penilaian Dalam Rangka Optimalisasi Pemanfaatan BMD




(JAMC, Jakarta) Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Hasil Penilaian Dalam Rangka Optimalisasi Pemanfaatan Barang Milik Daerah bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Kegiatan FGD ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait metode dan konsep pengelolaan aset daerah, serta mengidentifikasi tantangan dan mencari solusi yang inovatif untuk meningkatkan kinerja pengelolaan aset di Jakarta, serta diharapkan dapat melahirkan kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Daerah Khusus Jakarta (BPAD) yang diwakili oleh Ireni selaku Sekretaris BPAD, Ifan Mohamad Firmansyah, selaku Kepala Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre, dan perwakilan dari OPD terkait. Dalam acara ini hadir pula sebagai pemateri yaitu Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJKN), Masyarakat Penilai Profesi Indonesia (MAPPI), dan Badan Layanan Umum (BLU) Gelora Bung Karno. 

Dalam konteks Pemerintah Daerah Khusus Jakarta, aset daerah bukan hanya sekadar barang yang digunakan untuk aktivitas Perangkat Daerah, tetapi suatu tugas yang harus dikelola dan dioptimalkan dengan baik. Kegiatan FGD ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait metode dan konsep pengelolaan aset daerah, serta mengidentifikasi tantangan dan mencari solusi yang inovatif untuk meningkatkan kinerja pengelolaan aset di Jakarta, juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan.

“Melalui acara ini, kami berharap untuk mendapatkan wawasan baru, mengidentifikasi tantangan, dan mencari solusi yang inovatif untuk meningkatkan kinerja pengelolaan aset di Jakarta. Kolaborasi antara para pemangku kepentingan sangatlah penting dalam memastikan bahwa setiap langkah yang diambil merupakan langkah yang tepat dan berkelanjutan,” ucap Ifan selaku Kepala UP Jakarta Asset Management Centre.

Pada kegiatan ini, sebagai informasi bahwa nilai sebuah aset akan mempengaruhi perekonomian dan bonus demografi yang meliputi pertumbuhan ekonomi, populasi penduduk, investasi, dan infrastruktur. Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menjadi sebuah indikasi optimisme stabilitas ekonomi di Jakarta yang dapat mendukung investasi dan daya beli masyarakat terhadap aset.

“Penilaian aset merupakan langkah krusial dalam memahami nilai, potensi, dan strategi pengelolaan yang tepat untuk memastikan aset publik memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan juga bagi Pemerintah Daerah Khusus Jakarta,” ujar Ireni selaku Sekretaris Badan Pengelolaan Aset Daerah.

Narasumber LMAN memaparkan mengenai adanya kemiripan Struktur Organisasi LMAN dengan JAMC serta menjelaskan terkait potensi pengelolaan aset di Daerah Khusus Jakarta.  

“Jakarta memiliki potensi yang cukup baik ke depan, karena diharapkan pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga dengan perkembangan Jakarta yang akan menjadi kota bisnis walaupun terdapat perpindahan Ibu Kota Negara,”  ujar Bramantyo selaku Kepala Divisi Riset, Konsultasi dan Manajemen Risiko Lembaga Manajemen Aset Negara.

Dengan adanya transisi perpindahan Ibu Kota Negara, BPAD Provinsi DKI Jakarta harus dapat menyelesaikan tugas dan mencapai target optimalisasi dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mencapai target tersebut, Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya:

  1. Melakukan pemetaan yang komprehensif terhadap aset-aset yang dimiliki, termasuk inventarisasi dan penilaian nilai pasar secara berkala. 

  2. Meningkatkan promosi dan pemasaran aset-aset tersebut kepada para calon mitra. 

  3. Meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap proses pemanfaatan aset, termasuk pemenuhan kewajiban pembayaran oleh pihak yang menggunakan aset tersebut. 

“Dengan perubahan DKI menjadi DKJ perlu adanya kolaborasi dan sinergitas antar Pemerintah DKJ dan swasta serta instasi lainnya untuk menjadikan Jakarta suatu kota bisnis dan sebuah kota yang dapat melayani banyak kegiatan untuk masyarakatnya,” tutur Rofik selaku Direktur Pembangunan dan Pengembangann Usaha PPK GBK.

Setelah kegiatan ini diharapkan tercipta kolaborasi antar OPD dan pihak swasta dalam meningkatkan pengelolaan aset Jakarta serta mewujudkan harapan Jakarta untuk menjadi Global City (UM/NR/YA/IM)



Kembali ke halaman berita