(Jakarta, JAMC) UP JAMC BPAD menjadi salah satu pembicara dalam “Bimbingan Teknis Keuangan Daerah Bidang Perpajakan Daerah Kelas Penatausahaan dan Pengelolaan Aset Daerah” dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ireni selaku Sekretaris BPAD dan pemberian materi disampaikan oleh Kepala Satuan Pelaksana Riset, Konsultasi, dan Manajemen Resiko, Muhamad Arbi Panghudi Luhur yang dilaksanakan di lantai 5 ruang Rapat Command Center, Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD).
Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas aparatur pengelola keuangan daerah, Kementerian Keuangan c.q. Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) bekerja sama dengan 5 Perguruan Tinggi Negeri selaku center pelaksana yaitu LPEM FEB Universitas Indonesia, LPER FEB Universitas Andalas, PK2ND FEB Universitas Brawijaya, PPKED FEB Universitas Hasanuddin, dan P3KD FEB Universitas Sam Ratulangi yang dihadiri oleh perwakilan Pemeritah Provinsi Daerah dari seluruh Indonesia.
Bimbingan teknis ini merupakan bagian dari sharing knowledge untuk mengetahui implementasi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) khusunya terkait pemanfaatan BMD yang diterapkan di Provinsi DK Jakarta, serta mengunjungi best practice pemanfaatan BMD Provinsi DK Jakarta.
Dalam kegiatan ini, Arbi menjelaskan tentang peranan dan pentingnya Pemerintah Daerah dalam pengelolaan BMD guna meningkatkan pendapatan asli daerah serta terwujudnya tata kelola pemanfaatan BMD yang baik. "Dalam optimalisasi dan pendayagunaan BMD, UP JAMC memiliki peranan dalam mengidentifikasi potensi Barang Milik Daerah, sehingga memberikan strategi pendayagunaan dan pengembangan optimalisasi sebagai pendukung kota global." ujar Arbi.
Harapannya dengan adannya Bimbingan teknis pengimplementasi pengelolaan BMD, peserta dapat menerima ilmu dan mengaplikasikan ilmu yang telah diberi di pemerintahan daerahnya masing - masing. “Pertama kali mengikuti kegiatan ini, dapat melihat bagaimana Pemda DK mengelola asetnya serta bagaimana stakeholder dapat bekerja sama dengan Pemda DK yang dapat menaikan pendapatan daerah,” ucap Davina dari LPEM-FEB UI. (UM/AR/IF)